Senin, 10 Desember 2012

Cara Menghitung Subnetting

Cara Menghitung Subnetting IP


Ngobrol Panas - Cara Menghitung Subnetting IP Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.

Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3

dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22

Saya coba berhitung-hitung seperti demikian
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:


Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…

Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
Mohon kalo’ ada yang salah, silahkan dikoreksi

Cara Menghitung Subnetting IP

Source  
Sumber Blog : http://raytkj.blogspot.com/2012/02/cara-menghitung-subnetting-ip.html

Jumat, 07 September 2012

Tune Up Utilities 2011



Software seperti ini pada computer layaknya seperti melakukan tune up kendaraan lo dengan menghilangkan bagian yang tidak perlu pada sistem operasi . Fungsi TuneUp Utilities adalah memperbaiki sistem inti dari software computer yaitu sistem operasi. Untuk Windows XP, registry program dan program yang telah disimpan pada sistem operasi terkadang tidak bersih dibuang. Khususnya driver yang masih tertinggal, tetapi software sistem operasi tetap saja melakukan loading. AKhirnya, data yang disimpan tidak lagi dijalankan. Sayangnya pelaksanaan pada start program menjadi terganggu dan terkadang menjadikan sistem operasi melakukan loading program yang tidak perlu sehingga memperlambat sebuah Komp. 
Tune up bukan untuk memaksimalkan, tetapi mengoptimalkan.
Yang dioptimalkan oleh TU adalah:

1. Registry Windows. Wajib untuk di optimalkan karena performance impact-nya terhadap kinerja cukup besar, selain itu registry yang error menyebabkan berbagai masalah pada windows.
2. System. Hal ini mencakup performa windows seperti Defragment, junk file, IE cookies pembersihan shortcut program-program yang hilang.
3. RAM lebih optimal. Pada kondisi standar, windows tak dapat langsung mengosongkan RAM jika anda menutup aplikasi yang cukup besar (mis. Photoshop), dengan menggunakan utility RAM, Windows segera mengosongkan dan mengisi RAM dengan program yang sesuai kebutuhannya.
4. Tampilan Icon, Boot Logo, Logon Screen. Ini hanya untuk memperindah tampilan windows anda. Selain itu, Icon yang tak standar mampu memberikan perbedaan mencolok antara Icon Virus (yang menggunakan icon standar) dengan Icon default yang telah diubah.

DOWNLOAD DISINI 

Mp3 Blogger

Buat temen temen yang ingin blognya di kunjungi banyak orang dan si pengunjung bisa betah di blog kalian, tapi kalian ga tau caranya.. 
Gini caranya., kalian  pasang ajah musik di blog kalian, di jamin pengunjung anda tidak akan bosan atau galau,, haha.
Nah caranya gini:
  1. Buka www.mixpod.com
  2. Daftar pakai email anda.
  3. lalu klik create playlist.
  4. Cari di kotak pencarian lagu, musik apa yang akann dipasang. contoh:Avenged Sevenfold - Dear God
  5. Kalau mau menambah lagu, ulangi proses nomor 4.
  6. Kalau kawan mau mengatur tampilan playlistnya, klik customize di bagian kiri atas.
  7. klik 'Save Playlist', isi judul dan dskripsinya, lalu klik save (get code)
  8. Mucul embednya, lalu di copy.
  9. Lalu masuk blogger kawan, klik Rancangan -> tambah gadget -> dan pastekan kode html yang tadi, lalu klik simpan.
  10. Klik pratinjau, dan jika posisinya sudah pas, klik simpan. Lihat hasilnya.

Cara instal Linux Ubuntu



Pada tulisan ini akan saya jelaskan cara menjalankan proses instalasi Ubuntu dengan cara yang Insya Allah mudah dan cepat. Sebelum memulai instalasi Anda harus mengetahui spesifikasi sistem yang di butuhkan oleh Ubuntu agar berjalan optimal. Ubuntu versi stabil terbaru pada saat tulisan ini di buat adalah Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat, membutuhkan minimum RAM 256 MB, namun akan optimal jika kapasitas RAM 512 MB atau lebih. Kapasitas hard disk drive (HDD) 10GB sudah lebih dari cukup untuk menjalankan Ubuntu. Untuk hardware pendukung lainnya seperti VGA, soundcard, LAN card dan lain-lain sebagian besar sudah dapat di gunakan tanpa melakukan instalasi driver karena sudah di sertakan di dalam CD instalasi Ubuntu. Jika Anda hendak menginstall Ubuntu dengan OS lain, dual boot dengan windows misalnya, pastikan bahwa Anda telah menyiapkan partisi kosong untuk Ubuntu.

Proses instalasi Ubuntu:

  1. Masuk ke sistem BIOS komputer, dan atur agar booting awal menjadi CDROM/ DVDROM, di ikuti hard disk pada posisi kedua.
  2. Masukkan CD/ DVD instalasi Ubuntu, start komputer dan tunggu hingga dialog box pemilihan bahasa dan try/ install muncul.
    Jendela Instalasi Maverick Meerkat 1
    Silakan pilih bahasa yang ingin Anda gunakan (penulis menggunakan bahasa Inggris). Kemudian pilih “Try Ubuntu” jika Anda ingin mencoba Ubuntu tanpa melkukan perubahan pada sistem komputer Anda, dan jika ingin langsung ingin melkukan proses instalasi, klik “Install Ubuntu”.
  3. Selanjutnya kan muncul dialog box “Preparing to Install ubuntu”, sistem akan secara otomatis memeriksa hal-hal yang di butuhkan pada saat proses instalasi,
    Jendela Instalasi Ubuntu
    Jika komputer Anda terhubung ke internet, anda dapat memberikan check box pada opsi “Download updates while installing”, namun tidak saya sarankan karena proses instalasi akan memakan waktu yang lebih lama. Beri check box pada opsi “Install this third-party software”, supaya Audio Player Ubuntu dapat langsung memainkan file Mp3 setelah selesai proses instalasi. Selanjutnya klik “Forward”.
  4. Sekarang saatnya membuat partisi hardisk untuk Ubuntu, pada jendela “Allocate drive space” yang pertama, pilih ‘Specify partitions manually (advance)’, klik “Forward” untuk melanjutkan. Kemudian muncul jendela seperti berikut ini,
    Partisi Ubuntu
    Pilih “free space” untuk membuat partisi baru, kemudian klik Add, selanjutnya
    Partisi Root
    Untuk Type partisi silakan pilih Primary, jika dalam komputer Anda belum terinstall sistem operasi lain, jika sudah ada sistem operasi lain saya sarankan untuk memilih Logical. Untuk kapasitas partisi silakan tentukan sesuai kebutuhan dan kondisi komputer Anda (sisakan untuk membuat partisi swap). Pilih Ext4 Journaling file sistem, untuk file sistem ubuntu. Untuk mount point pilih “/”, karena partisi ini akan di gunakan sebagai “root” yang berisi file-file sistem operasi. Setelah selesai klik “OK”.
  5. Membuat partisi “Swap”. Pilih “free space” yang tersisa, kemudian klik “Add”
    Partisi Swap ubuntu
    Untuk type partisi pilih Logical, untuk kapasitas partisi sebaiknya dua kali ukuran RAM komputer Anda, namun untuk Anda yang memiliki ukuran RAM > 1 GB, ukuran swap bisa 1/3 besarnya RAM saja. Setelah selesai klik OK. berikut ini adalah tampilan setelah partisi yang di butuhkan Ubuntu selesai di buat,
    Tabel partisi Ubuntu
    klik Install Now untuk melanjutkan instalasi.
  6. Memilih Time Zone,
    menetukan time zone
    silakan klik pada gambar Peta atau ketikkan pada box lokasi (kota) Anda, klik Forward.
  7. Keyboard Lay Out, pilih USA karena jenis keyboard inilah yang umum di gunakan. klik Forward untuk melanjutkan proses instalasi Ubuntu.
  8. Membuat User Account,
    membuat user akun ubuntu
    Masukkan nama Anda (nama kucing piaraan Anda Juga boleh :D), nama komputer, user name yang akan Anda gunakan untuk login, dan password (masukkan 2 x, harus sama). Jika ada keterangan “weak password” itu tandanya password yang Anda gunakan lemah, Anda dapat menggantinya atau mengabaikanya saja. Pilih “Login Automatically” untuk login otomatis tanpa memasukkan password pada komputer Anda nantinya, setingan ini bisa di rubah setelah selesai instalasi. Klik Forward untuk melanjutkan!
  9. Setelah muncul jendela seperti berikut ini,
    proses pengopian file ke dalam hard disk
    Anda boleh meninggalkan komputer, untuk makan atau sekedar cuci mata keluar rumah :D. Karena proses pengopian file dan instalasi ke hard disk sedang berlangsung. Proses ini mungkin membutuhkan waktu belasan menit saja tergantung spesifikasi komputer Anda.
  10. Jika sudah muncul jendela dengan titel “Instalation Complete” itu tandanya proses instalasi telah selesai. Klik tombol “Restart”. Tunggu hingga CD/ DVD instalasi Anda keluar drari ODD. Setelah keluar, tekan “Enter” maka sistem akan mulai reboot

Membuat Floating Widget Social Bookmark Melayang Di samping Blog Part 2

http://riaaaaaaanrn.blogspot.com/

Cara buat kayak gambar di atas Copy aj Script di bawah ini :

1. masuk ke blog kalian.
2. Pilih tata letak/rancangan.
3. pilih Tambah gadget terus pilih HTML/JavaScript
4. Tinggal copas code di bawah.
5. Simpan :)



<style>
/*-------MBT Floating Counters------------*/
#floatdiv {
    position:absolute;
    width:39px;
    height:119px;
    top:0;
    left:0;
        z-index:99
}

#mbtsidebar {
        border:1px solid #ddd;
        padding-left:5px;
    position:relative;
    height:140px;
    width:39px;
    margin:0 0 0 5px;
}
</style>


<div id="floatdiv">
<div id="mbtsidebar">
    <table cellpadding="0px" cellspacing="0">
    <tr>
    <td style="border-bottom: 1px solid #E8E8E8; padding:5px 0 2px 0;">
<a href='http://www.facebook.com/iqvanadhiem'><img alt='Follow us Fb' src='http://i47.tinypic.com/hvquyc.png' title='Follow us Fb'/>
    </a></td>
    </tr>

    <tr>
    <td style="border-bottom: 1px solid #E8E8E8; padding:5px 0px;">
<a href='http://twitter.com/adhiemiqvan'><img alt='Follow us twitter' src='http://i49.tinypic.com/aryi8.png' title='Follow us twitter'/>
    </a></td>
    </tr>
    <tr>
    <td style="border-bottom: 0px solid #E8E8E8; padding:5px 0 0px 0;">
<a href='https://plus.google.com/105561086730242119673'><img alt='FInd us google plus' src='http://i46.tinypic.com/15guvr9.png' title='FInd us google plus'/>
    </a></td>
    </tr>
    <tr>
    <td style="border-bottom: 0px solid #0177c9; padding:0px 0 0px 0;">
<p style=" font-size:10px; text-align:center; color:#ddd;"><a style="color:#ddd;" href="http://www.google.com/friendconnect/signin/home?st=e%3DAOG8GaBc%252BD6TP1LO3dIwzLrVBKEwBcZGDC80o09rZR1yR1AVRQBXJzQou5vC7cjOQ4XU8N2fIpJuiwNONu3L8fzF01QimueKygiIHZD9dM1%252BtHt8HJxTpfBgLQrgMuYT5mIwoT85z1gqHxpgnv32o13BiLw88GHOm5ZFkp29vi1HSkb%252Fp53bF5O6ctFrRQAWZu7As0EVA4Sl52Y9CSMR%252B4yO0jdDAafX2cvcSv%252FU2hxwXc9077x%252B2%252Fc%253D%26c%3Dpeoplesense&psinvite=&subscribeOnSignin=1/" target="_blank">Likes</a></p>
    </td>
    </tr>
    </table>
</div>
</div>
<script type="text/javascript">
// JavaScript Document

   <!--
/* Script by: http://ilmukomputeran.blogspot.com/
* Version: 201202
* Latest version:
* http://ilmukomputeran.blogspot.com/floating.html
*/
var floatingMenuId = 'floatdiv';
var floatingMenu =
{
    targetX: 0,
    targetY: 300,
    hasInner: typeof(window.innerWidth) == 'number',
    hasElement: typeof(document.documentElement) == 'object'
        && typeof(document.documentElement.clientWidth) == 'number',
    menu:
        document.getElementById
        ? document.getElementById(floatingMenuId)
        : document.all
          ? document.all[floatingMenuId]
          : document.layers[floatingMenuId]
};
floatingMenu.move = function ()
{
    floatingMenu.menu.style.left = floatingMenu.nextX + 'px';
    floatingMenu.menu.style.top = floatingMenu.nextY + 'px';
}
floatingMenu.computeShifts = function ()
{
    var de = document.documentElement;
    floatingMenu.shiftX =
        floatingMenu.hasInner
        ? pageXOffset
        : floatingMenu.hasElement
          ? de.scrollLeft
          : document.body.scrollLeft;
    if (floatingMenu.targetX < 0)
    {
        floatingMenu.shiftX +=
            floatingMenu.hasElement
            ? de.clientWidth
            : document.body.clientWidth;
    }
    floatingMenu.shiftY =
        floatingMenu.hasInner
        ? pageYOffset
        : floatingMenu.hasElement
          ? de.scrollTop
          : document.body.scrollTop;
    if (floatingMenu.targetY < 0)
    {
        if (floatingMenu.hasElement && floatingMenu.hasInner)
        {
            // Handle Opera 8 problems
            floatingMenu.shiftY +=
                de.clientHeight > window.innerHeight
                ? window.innerHeight
                : de.clientHeight
        }
        else
        {
            floatingMenu.shiftY +=
                floatingMenu.hasElement
                ? de.clientHeight
                : document.body.clientHeight;
        }
    }
}
floatingMenu.calculateCornerX = function()
{
    if (floatingMenu.targetX != 'center')
        return floatingMenu.shiftX + floatingMenu.targetX;
    var width = parseInt(floatingMenu.menu.offsetWidth);
    var cornerX =
        floatingMenu.hasElement
        ? (floatingMenu.hasInner
           ? pageXOffset
           : document.documentElement.scrollLeft) +
          (document.documentElement.clientWidth - width)/2
        : document.body.scrollLeft +
          (document.body.clientWidth - width)/2;
    return cornerX;
};
floatingMenu.calculateCornerY = function()
{
    if (floatingMenu.targetY != 'center')
        return floatingMenu.shiftY + floatingMenu.targetY;
    var height = parseInt(floatingMenu.menu.offsetHeight);
    // Handle Opera 8 problems
    var clientHeight =
        floatingMenu.hasElement && floatingMenu.hasInner
        && document.documentElement.clientHeight
            > window.innerHeight
        ? window.innerHeight
        : document.documentElement.clientHeight
    var cornerY =
        floatingMenu.hasElement
        ? (floatingMenu.hasInner
           ? pageYOffset
           : document.documentElement.scrollTop) +
          (clientHeight - height)/2
        : document.body.scrollTop +
          (document.body.clientHeight - height)/2;
    return cornerY;
};
floatingMenu.doFloat = function()
{
    // Check if reference to menu was lost due
    // to ajax manipuations
    if (!floatingMenu.menu)
    {
        menu = document.getElementById
            ? document.getElementById(floatingMenuId)
            : document.all
              ? document.all[floatingMenuId]
              : document.layers[floatingMenuId];
        initSecondary();
    }
    var stepX, stepY;
    floatingMenu.computeShifts();
    var cornerX = floatingMenu.calculateCornerX();
    var stepX = (cornerX - floatingMenu.nextX) * .07;
    if (Math.abs(stepX) < .5)
    {
        stepX = cornerX - floatingMenu.nextX;
    }
    var cornerY = floatingMenu.calculateCornerY();
    var stepY = (cornerY - floatingMenu.nextY) * .07;
    if (Math.abs(stepY) < .5)
    {
        stepY = cornerY - floatingMenu.nextY;
    }
    if (Math.abs(stepX) > 0 ||
        Math.abs(stepY) > 0)
    {
        floatingMenu.nextX += stepX;
        floatingMenu.nextY += stepY;
        floatingMenu.move();
    }
    setTimeout('floatingMenu.doFloat()', 20);
};
// addEvent designed by Aaron Moore
floatingMenu.addEvent = function(element, listener, handler)
{
    if(typeof element[listener] != 'function' ||
       typeof element[listener + '_num'] == 'undefined')
    {
        element[listener + '_num'] = 0;
        if (typeof element[listener] == 'function')
        {
            element[listener + 0] = element[listener];
            element[listener + '_num']++;
        }
        element[listener] = function(e)
        {
            var r = true;
            e = (e) ? e : window.event;
            for(var i = element[listener + '_num'] -1; i >= 0; i--)
            {
                if(element[listener + i](e) == false)
                    r = false;
            }
            return r;
        }
    }
    //if handler is not already stored, assign it
    for(var i = 0; i < element[listener + '_num']; i++)
        if(element[listener + i] == handler)
            return;
    element[listener + element[listener + '_num']] = handler;
    element[listener + '_num']++;
};
floatingMenu.init = function()
{
    floatingMenu.initSecondary();
    floatingMenu.doFloat();
};
// Some browsers init scrollbars only after
// full document load.
floatingMenu.initSecondary = function()
{
    floatingMenu.computeShifts();
    floatingMenu.nextX = floatingMenu.calculateCornerX();
    floatingMenu.nextY = floatingMenu.calculateCornerY();
    floatingMenu.move();
}
if (document.layers)
    floatingMenu.addEvent(window, 'onload', floatingMenu.init);
else
{
    floatingMenu.init();
    floatingMenu.addEvent(window, 'onload',
        floatingMenu.initSecondary);
}
//-->
</script>

Warna Biru ganti dengan URL  kalian..
Warna Merah ganti dengan URL gambar kalian..

Membuat Jaringan Client Server

Topologi Jaringan Client-Server
Membentuk jaringan yang tepat bagi suatu organisasi adalah penting untuk membuat jarinan besar waktu dan uang anda. Sementara Jaringan Peer to Peer serinng kali menjadi pilihan yang baik untuk jaringan kecil,di lingkungan yang tidak lebih dari 10-15 komputer, Jaringan peer-to-peer mulai menjadi lebih sulit komputer anda,dan menjadikannya leb¬ih lambat,terkadang anda pernah tidak bisa menemukan file yang anda cari,keamananya pun kurang.Jika hal ini terjadi pada organisasi anda,mungkin saatnya beralih pada Jarinagn Client Server dengan membawa di server yang didedikasikan untuk menangani beban. Server ini disebut "khusus" karena dioptimalkan untuk melayani permintaan dari para "klien" komputer dengan cepat.
Ada banyak sistem operasi yang berbeda untuk server seperti sistem operasi yang berbeda untuk komputer desktop. Windows Server Windows Server (NT, 2000, dan 2003), Linus, dan Novell Netware adalah tiga sistem operasi jaringan utama pesaing.
Aplikasi server dapat dirancang untuk hampir semua tujuan seperti dari fax server ke server akses jauh. Setiap aplikasi akan memiliki persyaratan server tertentu, dan akan biasanya dirancang untuk berjalan di kedua Windows NT/2000, Linux, atau Netware.Banyak server sering menjalankan beberapa aplikasi (seperti e-mail dan fax) untuk melayani berbagai kebutuhan.
Cara Membuat Jaringan Client Server dengan dua computer .
Alat – alatnya adalah :
Dua buah PC yang sudah terpasang LAN card ,dua buah kabel UTP berjenis Straight,satu buah Switch
Langkah-Langkah dasarnyanya adalah :
Pasangkan kedua PC tersebut dengan kabel UTdengan urutan dari computer satu dihubungkan ke Switch,kemudian dari switch dihungkan ke computer dua.
Lakukan pemberian IP Address pada computer satu yang bertugas sebagai server :
-EX : IP : 192.168.1.1 SM : 255.255.255.0 GW : 192.168.1.10
Lakukan pemberian IP Address pada computer dua yang bertugas sebagai client:
-EX : IP : 192.168.1.2 SM : 255.255.255.0 GW : 192.168.1.1 (Gateway dari IP Server)
Cara melakukan pemberian IP Address,Subnet Mask,dan Gateway:
Klik Start,pilih control panel,pilih Network connection,klik tombol properties,lalu sorot Internet Protokol,TCP/IP,Klik Properties,Klik pilihan (use the following IP Address),Lalu isi kolom (IP Address,Subnet Mask, dan Gateway),jika sudah terisi dengan benar klik OK.

Rabu, 05 September 2012

Sistem Operasi Berbasis Text (CLI)

Sistem Operasi Berbasis Text atau biasa disebut CLI (Command Line Internal)
Ada 3 yaitu berikut :

1.Unix > Linux
2.DOS
3.Macintosh

menyalakan komputer ada 2 perintah
1. cold booting
2. warm booting
 boot adalah proses awal menghidupkan komputer
1. cold booting digunakan dalam keadaan komputer OFF
2. warm booting digunakan dalam keadaan komputer Hang, bisa menggunakan cara klik Ctrl+alt+del

Keuntungan Linux
Jika memasukan flashdisk yang berisi banyak virus ke linux, tidak akan terbaca, karena tidak akan terbaca ekstensi nya
jika ingin menginstall printer untuk linux, cari dari internet untuk versinya tersendiri, karena walaupun ada CD-nya setup.exe tidak akan bisa terbaca

Perintah pada Sistem Operasi Berbasis GUI
1. internal command > perintah yang digunakan pada sistem operasinya
2. external command > perintah yang digunakan diluar sistem operasi dengan menggunakan file tertentu
Cara melihat isi file atau folder atau direktori pada komputer dengan menggunakan berbasis GUI/windows
My Computer
Windows Exploler

Perintah Sistem Operasi Berbasis Text
memakai cmd, cara melihat isi file atau folder atau direktori pada komputer dengan menggunakan perintah command line
Start>Run>Cmd, nanti akan ada C:\, untuk memasuki partisi D, ketik saja D:

kode kode DOS di cmd
MD > Membuat direktori
RD > Delete Folder
Copy > Copy
REN > Rename
cara mendelete file type extensi
contohnya : Del (spasi)*.lnk

Membuat Text Di Vidio

Yang paling pertama anda butuhkan adalah video dan file type .srt, cara membuat type srt, bisa lewat notepad, lalu save as, .srt atau bisa download contohnya
ini Contoh Type .srt, nanti bisa anda edit sendiri, nanti anda sesuaikan sendiri suara dengan kata di notepadnya, oh ia, jangan lupa untuk tidak mencentang/always pas open with nya ya
dan yang terakhir, pastikan nama file.srt dengan video nya sama.
Untuk mengatur detik menitnya, 00:00:01,000 --> 00:00:02,200, biru adalah jam, hijau adalah menit, merah adalah detik, yang hitam awalnya 200 saja, kuning adalah sampai berhentinya tulisan itu.

Skema Jaringan Di SMKN 1 Cibinong


Memperbaiki jika Dual Booting Rusak

Jika komputer kita menggunakan dual booting, yaitu Windows XP dan Linux tetapi rusak (blue screen), dan mau diformat, tetapi tidak bisa menggunakan CD XP atau Linuxnya.
Cobalah menggunakan CD Windows 98. Caranya masukan CDnya, lalu masuk bios, pilih menu boot, lalu ganti Primary Boot menjadi CD/DVD ROM, lalu restart Komputer anda.
Nanti akan ada 3 pilihan, kita pilih yang ke 3. Lalu, nanti akan ada command
A:\ kita ketik di A:\ "dir/w". Lalu ketik "fdisk", nanti ada pilihan Y/N.
Untuk melihat dual booting kita pilih N lalu ada banyak pilihan, kita pilih yang ke 4, nanti akan keliatan partisinya.
Partisi 1 Type NTFS >> Windows aslinya
Partisi 2 EXT DOS itu adalah selain DOS, bukan FAT/NTFS



EXT DOS itu Isi datanya.
contoh C:\ itu System, nah D:\, E:\ itu EXT DOS atau Partisi Data

Cara mendelete partisi System yang erornya pilih yang ke 3 (Delete partition or logical DOS Drive).
Dia tidak perlu untuk memformat, jadi Data kita tidak ada yang hilang karena tidak diformat diformat, seperti install ulang.

Cara Refil Toner

Download

- Disini
- Disini
- Disini

All About Windows Server 2003

Download

- Disini
- Disini
- Disini